Dua anak asal Indonesia, Jordan Jireh asal Bandung dan Kiva Nabiel Mansoer asal Jakarta, akan meraih mimpi mereka berjalan menuju lapangan hijau, bergandengan tangan dengan para pemain sepak bola kelas dunia dalam pertandingan babak babak 16 besar Liga Champions di Manchester, 10 Maret 2010 mendatang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program bertajuk “Juara Cilik” hasil
kerjasama antara MasterCard – selaku sponsor resmi Liga Champions dan
Standard Chartered, dalam menawarkan pengalaman 'tak terlupakan' bagi
anak-anak untuk menjadi bagian dari barisan pembuka pertandingan di beberapa pertandingan Liga Champions.
Jordan dan Kiva, keduanya berusia sembilan tahun dan penggemar berat sepak bola adalah para “Juara Cilik” terpilih dari Indonesia. Mereka akan
bergabung bersama 35 anak-anak dari lima negara lainnya termasuk Singapura, Malaysia, Korea, Hong Kong dan United Emirat Arab. Mereka akan mendampingi para pemain di laga leg kedua antara Manchester United kontra AC Milan.
Merupakan tradisi bahwa sebelum pertandingan Kejuaraan Liga UEFA dimulai, anak-anak mendampingi para pemain saat mereka memasuki lapangan sepak bola. Dalam penyelenggaraan kali ini, untuk pertama kalinya dipilih anak-anak dari Asia dan Timur Tengah sebagai pendamping pemain. Standard Chartered merupakan bank pertama dan satu-satunya di Asia Pasifik dan Timur Tengah sebagai mitra MasterCard dalam memberikan kesempatan emas ini kepada anak-anak menjadi bagian dari Liga Champions.
Jordan dan Kiva merupakan dua anak yang beruntung karena orang tua mereka merupakan dua orang nasabah kartu kredit MasterCard dari Standard Chartered Bank dengan transaksi tertinggi selama dilangsungkannya kampanye ”Juara Cilik” antara 1 Desember 2009 dan 31 Januari 2010.
Selasa, 09 Maret 2010
Demokrasi di Indonesia
Demokrasi di Indonesia pada saat ini berjalan kurang baik.demonstrasi yang sulit dihindarkan di kehidupan sehari-hari. Padahal anarkisme
sangat bertolak belakang dengan HAM dan nilai-nilai agama.
Harapan dari adanya demokrasi yang mulai tumbuh yaitu dapat memberikan manfaat
sebesar-besarnya untuk seluruh masyarakat dan juga bangsa. demokrasi diharapkan bisa menghasilkan pemimpin yang lebih memperhatikan kepentingan rakyat banyak seperti masalah kesehatan dan pendidikan.
Tidak hanya itu, demokrasi diharapkan mampu menjadikan negara kuat. Demokrasi di
negara yang tidak kuat akan mengalami masa transisi yang panjang. Dan hal tesebut dapat merugikan bangsa dan negara secara keseluruhan. misalnya Demokrasi di negara kuat (Amerika) akan berdampak positif bagi rakyat. Sedangkan demokrasi di negara berkembang seperti Indonesia tanpa menghasilkan negara yang kuat, tidak akan mampu
mensejahterakan rakyatnya.
Harapan rakyat banyak yaitu pada masalah kehidupan ekonomi mereka serta
bidang kehidupan lainnya. Demokrasi membuka celah berkuasanya para pemimpin yang
peduli dengan rakyat dan sebaliknya bisa melahirkan pemimpin yang buruk. Harapan
rakyat akan adanya pemimpin yang peduli di masa demokrasi ini adalah harapan dari
implementasi demokrasi itu sendiri.
Melemahnya ekonomi akan berdampak luas kepada bidang lain,
seperti masalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang lemah jelas tidak bisa
memperkuat demokrasi, bahkan dapat memperlemah demokrasi.
Demokrasi di Indonesia memberikan harapan akan tumbuhnya masyarakat baru yang
memiliki kebebasan berpendapat, berserikat, berpolitik dimana masyarakat
mengharap adanya iklim ekonomi yang kondusif. Untuk menghadapi tantangan kedepannya dibutuhkan kerjasama semua pihak dan partai politik agar demokrasi di Indonesia ini dapat berjalan dan berkembang kearah yang jauh lebih baik.
sangat bertolak belakang dengan HAM dan nilai-nilai agama.
Harapan dari adanya demokrasi yang mulai tumbuh yaitu dapat memberikan manfaat
sebesar-besarnya untuk seluruh masyarakat dan juga bangsa. demokrasi diharapkan bisa menghasilkan pemimpin yang lebih memperhatikan kepentingan rakyat banyak seperti masalah kesehatan dan pendidikan.
Tidak hanya itu, demokrasi diharapkan mampu menjadikan negara kuat. Demokrasi di
negara yang tidak kuat akan mengalami masa transisi yang panjang. Dan hal tesebut dapat merugikan bangsa dan negara secara keseluruhan. misalnya Demokrasi di negara kuat (Amerika) akan berdampak positif bagi rakyat. Sedangkan demokrasi di negara berkembang seperti Indonesia tanpa menghasilkan negara yang kuat, tidak akan mampu
mensejahterakan rakyatnya.
Harapan rakyat banyak yaitu pada masalah kehidupan ekonomi mereka serta
bidang kehidupan lainnya. Demokrasi membuka celah berkuasanya para pemimpin yang
peduli dengan rakyat dan sebaliknya bisa melahirkan pemimpin yang buruk. Harapan
rakyat akan adanya pemimpin yang peduli di masa demokrasi ini adalah harapan dari
implementasi demokrasi itu sendiri.
Melemahnya ekonomi akan berdampak luas kepada bidang lain,
seperti masalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang lemah jelas tidak bisa
memperkuat demokrasi, bahkan dapat memperlemah demokrasi.
Demokrasi di Indonesia memberikan harapan akan tumbuhnya masyarakat baru yang
memiliki kebebasan berpendapat, berserikat, berpolitik dimana masyarakat
mengharap adanya iklim ekonomi yang kondusif. Untuk menghadapi tantangan kedepannya dibutuhkan kerjasama semua pihak dan partai politik agar demokrasi di Indonesia ini dapat berjalan dan berkembang kearah yang jauh lebih baik.
Label:
P
Langganan:
Postingan (Atom)